catatan sang Raqm wahid

Baru2 ini Ra ngikut ujian seleksi masuk program pasca disalah satu universitas indo, ketetapannya siapa saja yang masuk urutan 1-20 bakal dapat beasiswa berupa bebas spp, alias kuliah gratis, Ra sendiri tidak berharap dapat point tertinggi, hanya saja sangat berdo’a tuk masuk dalam 20 besar, yah bagaimanapun lumayanlah klo bisa kuliah tanpa biaya orangtua lagi…(sudah gede nih ceritanya…malu2in klo minta melulu ). Dan resultnya agak mengangetkan coz nama Ra terpampang dengan nomor urut satu…
Wuih…ga percaya sih pertamanya, bagaimanapun saingannya pintar2 semua, anak caiRo juga lumayan, semuanya orang2 pintar……jadi merasa “Raqm Wahid” itu benar2 rezki yang kebetulan….Hamdulillah…
Tapi bukan itu yang penting….masih ada “hal” yang lebih dan harus dapat perrhatian khusus…
Bahwa ternyata menjadi “Raqm wahid” bagi orang seperti Ra merupakan beban moril sekaligus pemicu semangat yang mw tidak mw menuntut Ra harus bisa lebih baik.
Beban moril…meski sebenarnya g’bolehlah menganggapnya seperti ini,but gimana ya???habisnya perasaan Ra kurang enak tiap kali orang2 tau “ooh…ini toh yang Nomer satu..”kata jujurnya…Ra kurang Pede..bagaimanapun Ra tidak seperti anggapan orang2 yang melihat Nomer satu sebagai yang Ter..dan Ter…pasti begini dan pasti begitu. Ra hanya memiliki keberuntungan sedikit lebih hingga jadi nomer satu,selebihnya….Ra percaya masih banyak orang yang jauh lebih “pantas” menjadi nomer satu.
Ra tidak pintar…tapi juga bukan berarti ga tw apa2…hanya saja menurut Ra defenisi “pintar” adalah Kritis dalam segala keadaan,bisa mencari solusi, menciptakan opininya sendiri dan berani mempertanggungjawabkannya,serta selalu punya ide n’ fikrah klo berhadapan ma satu kondisi…tw apa yang harus dia perbuat,juga rajin bertanya………….
Dan Ra belum ada dalam kategori defenisi ra sendiri mengenai “pintar”…Ra hanya bisa bangga n’ acungin jempol bwt orang2 yang sudah punya label tersebut, Ra kagum sama orang2 yang selalu mengangkat tangannya bertanya jika kajian atw ngumpul bahas apa saja,mengaiktkan masalah ini dengan masalah itu,lebih melihat kedalam atw memandang dari luar suatu permasalahan, sedang Ra sendiri diam, g’tw apa yang harus Ra tanyakan..bahkan kadang pembahasannya malah terkesan “tinggi’ bwt Ra.
Ra salut sama orang2 yang berani ajukan pendapatnya sendiri n’ punya wawasan luas seperti sudah banyaaaaaak sekali buku yang dibacanya.tw tentang ni dan itu,sedang Ra hanya bisa bingung karena keseringan baru pertama kali dengar ‘bout hal yang dibicarakan.
Ra selalu merasa orang2 yang “kritis” dalam segala keadaan itu keren. Tw apa yang harus dia perbuat tiap kali hadapi satu kondisi, g’ pernah kehabisan ide dan biasanya orang2 seperti punya kinerja yang tinggi….
Banyak contoh Orang2 “keren” ky gtu disekitar Ra…kdg bwt iri dengan ilmunya, jadi inspirasi n’ uswah untuk terus mengejar bahkan menjadi lebih baik dari mereka. Bagaimanapun Ra juga ingin pintar…ingin ky mereka2….yang punya manfaat besar bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi bagi oranglain juga.
Sekarang………..karna “Raqm Wahid” juga Ra harus jadi lebih baik….
Lebih belajar lagi, banyak baca dan lebih berusaha dibanding orang2 yang memang sudah hebat. Yah paling tidak Ra harus ekstra berusaha lah….
Semoga…
Biar “Raqm Wahid” juga menjadi Do’a untuk Ra, semoga Ra bisa menjadi lebih baik. Lebih bermanfaat lagi untuk diri Ra sendiri dan orang2 dibanding sekarang…..semoga semakin baik dari hari kehari…
Amiin………..

0 Response to "catatan sang Raqm wahid"