Ramadhan 2 tempat

Bwt Ra Ramadhan kali ini adalah Ramadhan pertama sejak Ra kembali ke Indo, Rasanya senang bisa kembali kesuasana Ramadhan negri sendiri…yah pastinya banyak perbedaan dengan Ramadhan dinegri seribu menara sana, Cairo city…
Ramadhan bagi masyarakat Indo adalah momen yang sakral, maka jangan heran klo sambutan atas datangnya bisa semeriah mungkin, disana sini dirasakan semangat tinggi yang sedang berkobar-kobar tuk sambut Ramadhan, bahkan banyak ritual-ritual tertentu yang dilaksanakan masyarakat hampir disetiap daerah dalam rangka penyambutan datangnya bulan suci ini. Begitu juga ketika iedul fitri tiba….wuiiiiiiiih semua kegembiraan seperti menari diatas kepala setiap orang, tiap waktunya terasa penuh suka cita. Semuanya begitu nyata…jelas.
Hanya saja….yang jadi Fenomena agak “menyedihkan” di Indonesia adalah sambutan meriah dan semangat yang tinggi itu hanya ada pada awal-awal Ramadhan saja, semua perasaan itu semakin hari semakin kurang, hingga sudah jadi realita bahwa mesjid-mesjid yang pada awalnya penuh sesak bahkan sampe teras masjid pun tak bisa menampung jamaah akan menjadi sepi ketika akhir-akhir Ramadhan, jamaah yang tersisa tinggal formasi 1-3-2 atau bahkan 1-2-1. Satu imam, 3 jamaah pria dan 2 jamaah wanita. Semua orang seperti kehabisan semangat dan kembali kesuasana biasa sebelum Ramadhan, yang bapak-bapak dan pemudanya jadi malas, sedang yang ibu-ibu dan para gadis sibuk membuat kue lebaran…..padahal Ramadhan hanya sebulan, harusnya akhir2 Ramadhan tidak kita biarkan lewat begitu saja. Coz blum tentu kita masih bisa menemui Ramadhan tahun depan, dan bukankah rangkaian “bonus” Ramadhan belum habis?? Dimana awwaluha penuh Rahmat, awsathua ampunan melimpah ruah dan akhiruha dijauhkan dari api neraka…..Bahkan 10 akhir Ramadhan malah menjanjikan grandprize…sebuah malam yang ibadah didalamnya bernilai lebih dari ibadah di seribu malam….ck..ck. hanya sayang mayoritas masyarakat kita seperti tidak ingin berlomba-lomba dapatinya..apa karena semua “pahala” itu tidak tampak mata Hingga tidak bisa menimbulkan minat? Ah entahlah……sebenarnya semua kembali lagi kekesadaran masing2.
Berbeda dengan di Cairo…Ramadhan dan iedul Fitri tidak punya sambutan semeriah di Indo…yah setiap negara punya culture yang berbeda tentunya. Tapi bukan berarti Ramadhan hanya sesepi itu….dimana-mana kita bisa lihat meriah Ramadhan dengan cara yang beda, disana sini banyak maidah Rahman yang memungkinkan semua orang bisa berbuka dimana saja dia mau…saling berbagi berkah berbagi kasih…..semua orang berlomba-lomba memetik pahala dengan cara apa saja…ada yang naik kemobil2, turun kejalan2 saat waktu berbuka hampir tiba…membagikan satu dua butir kurma ala kadarnya tuk berbuka saudaranya…..lagi-lagi berbagi kasih.
Begitu juga yang tampak ditiap mesjid, klo di indo jamaah masjid bisa digambarkan seperti piramida terbalik dari hari ke hari, di Cairo sebaliknya. Semakin berjalannya Ramadhan, jamaah pun semakin membludak…bahkan di 10 akhir Ramadhan kita harus datang secepat mungkin kemesjid hingga masih punya tempat tuk ikut shalat jamaah…semua orang seperti tidak ingin menyia-nyiakan Ramadhan…semua orang seperti berat berpisah dengan ramadhan…tidak ada bapak-bapak yang malas dan tidak ada ibu-ibu yang hanya sibuk membuat kue…semuanya, dari anak-anak sampe orang tua sekalipun berlomba-lomba mengisi mesjid….
Hal-hal itu yang membuatku rindu untuk kembali berRamadhan disana….
Semoga akan ada kesempatan…..Amiin.

0 Response to "Ramadhan 2 tempat"