sebuah tulisan menjelang ashar

ujian ujian ujian,...sebuah rutinitas tahunan.perasaan tak menentu selalu mengiringi setiap orang yang akan menghadapi ujian.bahkan mereka yang tak "begitu peduli" dengan ujian pun merasakan hal yang sama,walau tak sebesar mereka yang berharap lulus ujian dengan usaha doa dan tawakkalnya.

akupun begitu.selangkah lagi,aku akan mencapai tingkat akhir,kalo aku bisa lulus ujian kali ini.harapanku begitu besar.kupersiapkan semua sebaik mungkin.mulai dari belajar lebih keras,tidur dikurangi,aktifitas di depan komputer juga dikurangi sampai memperbaiki hubungan dengan Yang Maha Kuasa,yang ditangan-NYA lah ketentuan aku bisa lulus atau tidak.(bagis yang membaca tulisan ini,,mohon doanya!!)

kurang dari sebulan,saatnya berpacu.banyak yang mesti dikejar,banyak yang mesti diselesaikan...dan semoga semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan.amiin.

tak lupa,aku juga selalu menyemangati diriku.kadang kuteriak dalam hati untuk menyemangati diriku,berbicara dengan batin.kadang pula dengan membaca sms-sms dari Ra yang mana berisikan pesan-pesan dan nasehat.aku senang ada dia.pesan dan nasehatnya begitu berpengaruh pada diriku.kuharap aku bisa medengar nasehat-nasehat itu lagi,sekrang.karena kondisiku kurang stabil.mungkin keadaannya juga begitu,atau bahkan lebih parah dariku.

sekarang,dia yang butuh semangat dariku.butuh ditemani.butuh tenang,yang mana belum dapat kuberikan.kemarin berulang kali aku sms,tapi sepertinya tak ber-efek sama sekali.tak apa.semua salahku yang kekanak-kanakan.usiatak sejalan dengan sikap dan sifat.kuharap dia tak menyesal dengan adaku.

salut,berulang kali aku bikin kesalahan,namus dia tetap membuka hati untuk memaafkan ku,bahkan memberi ku kesempatan untuk memperbaiki diri.jadi,kupikir wajar kalo sekarang kesempatan itu sudah tertutup.dia tetaplah manusia yang punya batas.

"perbaiki diri"
yah,itu yang semestinya kubuat sekarang.dan ini kuanggap sebagai ujian juga.ujian memang tak selalu di kelas saja.hidup pun juga ujian,yang mana aku akan berusaha untuk bisa lulus dari ujian yang sebenarnya.

terima kasih Ra..maaf atas semua salahku.aku akan tetap mendoakanmu.selalu.tetap seperti dulu.

0 Response to "sebuah tulisan menjelang ashar"