PasRah

Dear diary…

Aku tak tau “keputusan” apa yang akan diberikannya besok malam untukku. Yang pasti, malam ini aku bersyukur dia menjawab smsku, meski hanya dengan jawaban singkat dan belum menjelaskan apa-apa. Semua akan jelas besok insya Allah.  Kita sudah sepakat chatting. Lebih tepatnya aku yang mengajaknya.
Jangan berfikir bahwa aku tenang-tenang saja menunggu esok, sebenarnya…hatiku juga resah, gelisah. Ingin sekali kutanyakan semuanya jelas langsung malam ini, tak perlu menunggu sampai besok. Akan tetapi, aku sadar aku harus berusaha sabar, semuanya memang mungkin butuh waktu hingga tak ada keputusan atau reaksi yang “tak pikir panjang”.

Sengaja aku ceritakan hal ini padamu sekarang, aku ingin mereka-reka dan membuat perjanjian dengan diriku sendiri paling tidak….tentang besok, tentang keputusan yang aku tidak tau apa itu, tentang sikap juga responku terhadap itu semua. Aku tak ingin ada lagi penyesalan karena sikap terburu-buruku, aku tidak ingin menangis lagi karena bereaksi terlalu cepat terhadap sesuatu. Besok malam…apapun yang terjadi, aku harus tetap bisa kendalikan diriku, perasaanku juga berdoa’ agar bisa mengendalikan hatiku.

Mungkin sikapnya tak sama lagi dengan dia yang kukenal sebelumnya. Mungkin akan lebih tegas, lebih pasif atau masih banyak kemungkinan sikap yang lainnya. dan jika begitu….aku harus bisa terima dan kendalikan perasaanku yang akan sedih dan tak terbiasa. Aku harus tetap dengan sikapku,tidak ada “keras hati”, “emosi” atau “memintanya untuk kembali seperti dia yang dulu”. Bagaimanapun aku punya andil dalam semua perubahannya sekarang.  Aku harus tetap focus pada inti percakapan kita….menanyakan mauqifnya atas kelanjutan KITA, menanyakan perasaannya atas mimpi dan cita2 KITA, menanyakan keinginan dan harapannya sekarang.

Dan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu, bisa jadi tak sesuai dengan yang aku harapkan…bahwa “semoga” dia masih beriku kesempatan untuk perbaiki kesalahanku, untuk kembali pada “KITA” yang dulu…pada mimpi dan harapan yang “KITA” punya. Jujur aku sangat berharap itu, sangat ingin semuanya kembali membaik…aku dan dia bisa kembali bersama dengan perasaan yang sama. tapi lagi-lagi aku tak bisa memaksakan ini, tidak pantas aku mengharap banyak setelah sakit yang kubuat untuknya berulang kali.
Aku akan menghormati dan menghargai APAPUN keputusannya.

Mungkin saat ini, dia tak lagi punya harapan yang sama seperti dulu, tidak sepercaya dulu, bahkan mungkin bisa saja sudah ada seseorang yang menggantikan posisiku dihatinya….yang disayanginya, dicintainya, dijaganya seperti perlakuannya dulu padaku….jika seperti itu, jujur aku sangat cemburu, bagaimanapun aku tau….rasanya disayang, dicintai dan dijaga olehnya. Dan aku cemburu jika semua itu kini dipunyai oranglain.
Tapi sekali lagi…..
Aku akan menghormati dan menghargai APAPUN keputusannya.

Berapa hari ini aku telah berusaha untuk belajar lebih sabar, ikhlas…menerima semua ketentuanNya mengenai perasaan ini.
Bahwa apapun yang terjadi, semua punya rahasia sendiri, manusia hanya bertugas “mengusahakan yang terbaik”, dan aku senang  memiliki kesempatan untuk memperjuangkan dan mengusahakan perasaanku kembali.
bahwa Allah menyimpan beribu kebaikan didalam ketentuanNya yang saat itu mungkin belum kuketahui,
bahwa Allah tidak pernah mendzalimi satupun hambaNya,
bahwa tidak jarang ketika kita ikhlas dan mulai menerima semuanya bisajadi saat itu Allah memberikan semua apa yang kita harapkan…kontan.
bahwa Allah lebih tau terhadap semua urusan hamba-hambaNya.
Bahwa setiap inci kesabaran dan keikhlasan Allah memiliki ganjaran yang tak terbatas.
Bahwa kita harus lebih banyak berdo’a…berusaha dalam mengharapkan sesuatu.
Bahwa semua milikNya…termasuk hati seseorang yang kita pinta.
Bahwa Allah selalu lebih berkuasa dari apapun juga.
Bahwa……semua tidak lain, akan kembali kepada diriku sendiri.
Dan bahwa-bahwa yang lainnya……

Dari semua belajar itu, aku berdo’a…semoga besok juga hari-hari berikutnya sepanjang hidup ini semoga aku diberikan kesabaran, kekuatan, semangat, keikhlasan menhadapi segala keputusan hidup. Juga diberi kelembutan hati, ketetapan hati dalam ikhlas dan sabar tersebut.
Allahumma Amin…

Terakhir…aku berdo’a….
“Ya Allah…terangilah hati kami dengan cahaya petunjukMu hingga bisa menghasilkan keputusan-keputusan terbaik, lembutkanlah hati-hati kami sehingga tetap sanggup mengendalikan diri kami takkala apa yang diputuskan tidak sesuai dengan yang kami harapkan dan jangan jadikan hati kamu terlampau senang hingga lupa untuk bersyukur dan bersabar jika apa yang diputuskan sesuai dengan harapan kami. Berikan kami kesabaran, kekuatan juga keikhlasan dalam menjalani segala keputusan tersebut.”

"Ya Allah....Sungguh Engkau mengetahui apa yang ada dalam hati hamba, harapan hamba...maka berilah hamba kesempatan untuk memperbaiki semuanya, berilah hamba kesempatan untuk kembali".

“Ya Allah…sesungguhnya Engkaulah yang maha mengetahui, maha menguasai dan maha berkehendak, jika Engkau mengetahui bahwa dia adalah orang yang terbaik untukku, untuk agamaku dan untuk kehidupanku di dunia dan diakhirat, maka hamba mohon…..dekatkanlah dia padaku dan mudahkan segala jalannya hingga padaku. Akan tetapi jika Engkau mengetahui bahwa dia bukanlah orang yang terbaik untukku, untuk agamaku dan kehidupanku di dunia dan akhirat, maka hamba mohon….gantilah dengan yang lebihbaik darinya dan berilah kami kesabaran sehingga senantiasa ridha terhadap segala ketentuanMu. Sesungguhnya pengetahuan kami hanyalah sedikit dan pengetahuanMu meliputi segala sesuatu….maka hamba mohon ketentuan yang terbaik….”.

“Ya Allah….jadikanlah Kami termasuk dalam hamba-hambamu yang berserah diri kepadaMu, yang ridha atas ketentuanMu. Masukkanlah kami diantara hamba-hambamu yang bersabar, yang hatinya senantiasa dipenuhi keyakinan akanMu…..”
“Ya Allah…Ya Allah…Ya Allah….”………………………………………………….Allahumma amin.

(kali ini…aku berazzam, untuk menjaga “hati” dan “perasaan” ini sebaik-baiknya, aku tak ingin menyesal lagi….jika memang, dia sudah tak memiliki harapan yang sama, biarlah perasaan ini menjadi do’a istikharah dalam sujud-sujudku….karena jika memang dialah yang terbaik, maka Allah akan menyimpannya untukku…hanya untukku….)

0 Response to "PasRah"